Sunday, 9 October 2016

Khutbah Jumat 2017



اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ هَدَا نَا بِدِ يْنِالْاِسْلَامْ وَ اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِ يْكَ لَهُ شَهَا دَةً تُنْجِيْ قَا ئِلُهَا مِنْ شِدَّةِ يَوْمِ الزِّحَامِ. وَ اَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَ سُوْلُهُ شَهَا دَةً تُكَفِّرُ الذُّنُوْبَ وَ الْآ ثَامَ . اَللّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَا رِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَا بِهِ الْبَرَرَةِ الْكِرَامِ. اَمَّا بَعْدُ
فَيَا عِبَا دَ الله اُوْصِيْكُمْ وَ اِيَّا يَ بِتَقْوَ الله وَ طَعَا تِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Ma’asyirol muslimin hamba-hamba Allah yang diberkahi Allah SWT.
Pertama-pertama saya berwasiat kepada diri saya sendiri, kemudian kepada seluruh kaum muslimin yang hadir di majlis jum’at ini untuk bersama-sama bertaqwa kepada Allah.Mudah-mudahan Allah menggolongkan kita ke dalam golongan orang yang mendapatkan keberuntungan.
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah.
Begitu terangsang oleh nikmat-nikmat keduniaan, sebahagian orang menjadi tertutup pandangannya, yang semestinya mengajarkan dia untuk mengerti bahwa begitu cepat batas-batas akhir dari kenikmatan dunia itu. Sejauh apa? Yang dapat kau rasakan dari segala nikmat yang datang kemulutmu sebagai makanan bukankah cita rasanya kemudian lenyap bila makanan itu sudah lewat dari kerongkongan, yang mana si gurih? Yang mana si manis? Yang mana si pahit?Dan yang masam? Begitu segera lenyapnya saat ia berbolak balik di mulut dalam putaran lidah. Itulah usai dari kenikmatan makanan.
Begitu orang terlena ingin tampil dengan pas enak dilihat. Oh tampannya dia kata si pria, oh cantiknya dia kata yang perempuan. tapi dengan cepatnya ketampanan dan kecantikan itu kemudian menjadi pupus, kegagahan itu kemudian rapuh, dan pakaian-pakaian yang dijahit dengan harga yang begitu mahal, dengan segera menjadi usang, tak pantas rasanya dipakai berulang-ulang.
Itulah bacaan yang cermat segala nikmat keduniaan, yang kau makan hanyalah terbatas, kau lebihkan jadi penyakit yang membunuh ragamu, mematikan jiwamu, yang kau pakai berakhir dengan penyesalan. Sebagaimana Rasulullah saw bersabda :
يقول العبد ما لي ما لي انما له من ما له ثلاث ما اكل فافنى او لبس فا بلى او اعطى فا قتنى وما سواذلك فهو ذاهب وتاركه للناس.
“Hamba berkata, “Harta-hartaku,” Bukankah hartanya itu hanyalah tiga: yang ia makan dan akan sirna, yang ia kenakan dan akan using, yang ia beri yang sebenarnya harta yang ia kumpulkan. Harta selain itu akan sirna dan diberi pada orang-orang yang ia tinggalkan.(HR.Muslim)
Tapi tak urung, karena begitu gandrung, terjerembab, dalam lembah yang curam dan hitam kelam, manusia yang salah pandang dengan kenikmatan dunia itu, tentu saja terpesona dari persaingan-persaingan memperebutkannya, semua dipacu ingin semuanya serba banyak , banyak duitnya, banyak pengagumnya, banyak orang yang ingin mengikuti ucapan-ucapannya, hanya jadi pertanyaan, bila tidak mau membaca, ayat alqur’an yang terdapat di dalam Q.S At-Takatsur :1-4
الهكم التكا ثر . حتى زرتم المقا بر. كلا سوف تعلمون. ثم كلا سوف تعلمون.
Kamu telah dibuat lalai oleh keinginan serba banyak, dan itu berlangsung sampai kamu masuk ke lubang kubur, padahal sekali-kali jangan begitu nanti kamu pasti tahu, kemudian kamu benar-benar akan tahu.


Ma’asyirol muslimin rohimakumullah.
Al-Imam Al-Hafidz Ibnu Katsir ad-Dimasyqi As-Syafi’I menjelaskan tafsiran ayat “الهكم التكا ثرyang terdapat di dalam kitab tafsir ibnu katsir Al-Qur’anil ‘Azim, beliau berkata : Kecintaan terhadap dunia, kenikmatan dan perhiasannya telah melalaikan kalian dari mencari akhirat. Hal itu pun berlanjut dan baru berhenti ketika datang maut dan ketika berada di alam kubur saat kalian menjadi penghuni alam tersebut.
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah
Mencari yang banyak tetapi jadinya sedikit, akibat sedikit akan lebih berakibat di akhirat dengan akibat kecelakaan yang tidak punya pos penghentian, ini yang harus segera disadari cepat-cepat, umur tak seberapa lama, mengapa diisi dengan isi-isi yang buruk belaka, umur yang diberikan Allah ta’ala ada batasan-batasannya, bila engkau melangkah terlalu lupa lalu menjulur kedepan sampai lupa dengan tempat pengembalian
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah
Mudah-mudahan khutbah jum’at ini bertempat di hati kita bersama-sama, mudah-mudahan Allah melimpahkan ampunan-ampunan kepada kita, memberikan tambahan taufik dan hidayah kedalam sanubari kita, dan melapangkan kepada kita untuk menerima secara lebih dari apa yang dihidayahkan itu, sehingga kita menjadi lebih semakin mampu memandang yang hak adalah hak lalu kita mangikutinya, memandang yang batil adalah batil lalu kita menjauhinya.

No comments:

Post a Comment